Kamis, 07 Agustus 2008

China Kembangkan Padi Hibrida Generasi II

Pertanian
Dikutip dari Harian KOMPAS, Kamis, 7 Agustus 2008.


Cagayan, Kompas - China berhasil mengembangkan padi hibrida generasi kedua. Ini dicapai setelah selama hampir tiga dekade China sukses memasarkan padi hibrida generasi pertama untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negerinya dan dunia.
Doktor peneliti pada Institute of Genetics and Developmental Biologi Chinese Academy of Sciences, Hongli Zhai, mengungkapkan, meski berhasil mengembangkan varietas padi hibrida baru, Pemerintah China belum mengomersialkan.
Varietas padi hibrida generasi kedua atau disebut sebagai hibrida-transgenik (genetic modified organism/GMO) merupakan pengembangan padi hibrida generasi pertama.
”Hibrida-transgenik yang dikembangkan China toleran terhadap serangan serangga,” kata Hongli Zhai, Rabu (6/8), pada Program Pertukaran Petani ASEAN 2008 di Cagayan, Filipina.
Penanaman padi hibrida besar-besaran di China memunculkan berbagai jenis serangga perusak pertumbuhan tanaman padi. Serangan hama penyakit yang berkembang meliputi penggerek batang dan ulat daun.
Serangan hama penyakit pada tanaman padi hibrida menyebabkan hilangnya potensi hasil lebih dari 5 persen atau sekitar 10 juta ton gabah. Produksi gabah di China tahun 1996-2005 rata-rata 195 juta ton.
Mengingat besarnya kerugian akibat serangan serangga dan hama penyakit pada tanaman padi hibrida China, pengembangan padi hibrida-transgenik pun diarahkan untuk menangkal serangan serangga dan hama penyakit itu. Munculah padi hibrida-transgenik yang toleran serangan serangga penggerek.
Rudi Wibowo, Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, yang hadir di Cagayan mengatakan, ”Kita pun seharusnya melakukan hal yang sama. Kita harus berpacu dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing pangan dan pertanian potensial.”

Hermas E Prabowo,
dari Cagayan, Filipina

Tidak ada komentar: